Pekerjaan impian bagi setiap orang jelas berbeda-beda. Kriteria untuk pekerjaan impian pun bervariasi. Banyak orang yang menganggap gaji besar sebagai standar pekerjaan impian, tapi apakah hanya itu syarat sebuah pekerjaan bisa disebut sebagai pekerjaan impian?
Setelah menyelesaikan kuliah selama 4 tahun di Taiwan, saya dihadapkan pada suatu pertanyaan besar : "Apa yang akan saya kerjakan setelah selesai kuliah??" Saya yakin pertanyaan ini pasti sering dipikirkan oleh mahasiswa di tingkat akhir. Jawaban dari pertanyaan ini tidak terjawab bahkan sampai saat saya kembali ke Jakarta pada akhir Juli 2010.
Pertengahan Agustus saya mendapat pekerjaan pertama saya di sebuah perusahaan Taiwan di daerah Cikupa Tangerang yang bergerak di bidang industri insole sepatu. Setelah bekerja selama 10 bulan, saya merasakan kegelisahan yang tidak tahu dari mana asalnya. Saya mulai merasa tidak nyaman dengan pekerjaan saya di perusahaan itu. Alasan utamanya adalah lokasi pabrik yang terletak jauh dari tempat saya dibesarkan (Jakarta) maupun rumah tempat saya tinggal bersama keluarga (BSD). Dikarenakan letak perusahaan yang jauh, maka saya diberi fasilitas mess di dalam pabrik. Setelah pulang kerja, yang bisa saya lakukan hanya bermain internet di kantor dan pulang ke mess untuk tidur. Rutinitas seperti ini membuat saya tidak nyaman dan ingin mencari pekerjaan lain yang bisa membuat kehidupan saya lebih lively.
Awal Juni 2011, saya memulai pekerjaan baru saya di dunia tour and travel. Ini adalah bidang yang sudah tidak asing lagi karena saya adalah lulusan Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP). Walaupun salary di tempat baru ini tidak sebesar di perusahaan sebelumnya, saya merasa bahwa passion saya adalah di bidang ini. Oleh sebab itu saya langsung mengiyakan tawaran bergabung dengan salah satu travel agent di Jakarta.
Sampai saat ini, saya sudah bekerja di bidang ini kurang lebih 4,5 bulan dan tidak ada penyesalan yang saya rasakan karena telah melepas pekerjaan dengan salary yang lebih oke di kantor sebelumnya. Ada pepatah yang mengatakan "do what you love or love what you do", saya sendiri lebih memilih yang pertama karena akan sangat menyiksa dan membosankan pastinya saat kita terpaksa menyukai apa yang kita kerjakan hanya karena kita gak mampu untuk mencari pekerjaan yang lebih kita sukai.
Apakah pekerjaan ini adalah dream job saya? Sejujurnya saya tidak tahu, tapi yang saya tahu hanyalah saya telah mengikuti apa yang menjadi passion saya. Kepada siapa pun yang membaca tulisan ini, saran saya hanyalah follow your passion and success will definitely follow you.
Leia Mais…