Showing posts with label wenzao. Show all posts
Showing posts with label wenzao. Show all posts

8/11/17

Howger Chu 朱禹豪 – my friend, my roommate, my teacher in life

Kali ini saya mau cerita tentang seseorang yang saya kenal di Taiwan dan berpengaruh cukup besar di dalam kehidupan saya : Howger Chu. Sekilas tidak ada yang berbeda antara kita dengan Howger, hanya saja kebetulan dia tidak bisa melihat sejak lahir.

Selama studi saya di Taiwan selama 4 tahun, saya menghabiskan 2 tahun terakhir saya sekamar dengan Howger. Sebenarnya saya ditugaskan oleh kampus untuk membantu keseharian Howger di dormitory, seperti membelikan makanan, membawa baju kotor ke laundry room, mengantar Howger ke kelas pada pagi hari.

Terlahir dengan mata yang tidak bisa melihat sama sekali tentunya bukan hal yang satupun dari kita harapkan. Begitu juga dengan Howger, tentunya kita bisa bayangkan betapa down dan hopeless seseorang yang harus menghabiskan hidupnya tanpa indera penglihatan.

Pertama kali bertemu di suatu hari Minggu, tepatnya satu hari sebelum masuk sekolah, saya langsung mendapatkan impression bahwa Howger adalah seseorang yang sangat ramah dan terbuka dengan orang lain, sama sekali tidak ada pemikiran bahwa dia minder / tidak pede dengan kondisinya.

Semakin waktu berlalu, semakin saya mengenal personality Howger. Satu hal yang saya salut dan kagum dari dia, adalah selama 2 tahun tinggal bersama Howger sama sekali tidak pernah saya mendengar dia mengeluh satu kali pun. Walaupun kadang tugas sekolah banyak, ditambah kegiatan extracurricular yang diikuti, tapi Howger selalu mengerjakan tugas-tugas sekolahnya dengan bibir yang selalu tersenyum.

Howger sedang mengerjakan tugas di komputer khusus
Seringkali saya merasa kesal karena tugas kuliah yang menumpuk sedangkan tidak ada cukup waktu untuk mengerjakannya. Saya pun mulai menggerutu di meja belajar saya sendiri. Tapi tiap kali saya melihat Howger sedang sibuk sendiri mengerjakan PR-nya di komputernya tanpa mengeluh sedikitpun, saya merasa tertampar dan tersadar bahwa saya tidak seharusnya mengeluh dengan kondisi yang saya hadapi.

Bagaimana bisa seseorang yang tidak dikaruniai Tuhan dengan indera penglihatan bisa begitu grateful dengan hidupnya? Sedangkan saya yang dihadiahi anggota tubuh lengkap masih sering mengeluh dengan kondisi hidup yang saya rasa tidak sesuai dengan harapan saya. Sebuah pertanyaan yang perlu saya renungkan dan pertanyakan ke diri saya sendiri.


Selain memiliki kepribadian terbuka dan sifat yang selalu bersyukur, Howger juga dianugerahi Tuhan dengan suara yang bagus sekali dan kemampuan untuk bermain alat musik, seperti gitar dan piano.

Suatu kali saya berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Howger dalam satu kompetisi menyanyi dan bermain gitar. Hasilnya… saya dan Howger memperoleh juara 1 !!! Suatu kenangan yang tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya.


Demikian cerita saya tentang Howger Chu, seseorang yang secara usia lebih muda dari saya, namun mengajarkan saya banyak hal dalam hidup, terutama dalam mensyukuri apa yang kita punya dalam hidup dan tidak mengeluh dalam menghadapi masalah apapun.

謝謝你,朱禹豪! 從你身上我學會了很多事情 : 學會了感恩,學會了知足,學會了微笑,學會了快樂。




Leia Mais…

5/20/11

Farewell to Taiwan

Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Ini adalah fakta yang sangat sulit diterima oleh semua orang walau pada akhirnya tidak ada orang yang bisa menolak kenyataan ini. Yang membedakan hanyalah waktu. Ada orang yang hanya numpang lewat di dalam kehidupan kita, ada juga yang ditakdirkan untuk berada di dekat kita selama bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun.
Sekitar 4 tahun dari hidup saya pernah saya habiskan di sebuah negara kecil bernama Republic of China (Taiwan). Dari Agustus 2006 sampai Juli 2010, saya mendapat kesempatan berharga untuk melanjutkan studi di Wenzao Ursuline College of Languages yang terletak di kota Kaohsiung, kota kedua terbesar di Taiwan. Selama 4 tahun tersebut, banyak sekali orang yang saya temui dan saya kenal. Waktu yang saya lewati bersama mereka tentulah mempunyai kesan yang sangat mendalam. Itu jugalah yang membuat saya sangat sulit untuk mengucapkan au revoir (baca: selamat tinggal) kepada mereka.

Berikut adalah farewell moments yang sempat saya abadikan sebelum meninggalkan Pulau Formosa :

1. Harvest Church Kaohsiung 大地豐收教會










* Gereja ini bisa dibilang adalah keluarga kedua saya selama di Taiwan. Bantuan yang mereka berikan baik itu secara moral dan material benar-benar membantu saya selama studi di Taiwan.
- Foto 1 : sehari sebelum saya meninggalkan Taiwan. Foto diambil setelah kebaktian hari Sabtu malam bersama teman-teman dari bagian profetik. (sumber : koleksi pribadi)
- Foto 2 : bersama keluarga 文斌哥 setelah makan malam di restoran spaghetti. Anak perempuan di tengah bernama 佩佩 /pei pei/, sangat suka digendong sehabis kebaktian. Miss her so muchhh... (sumber : koleksi pribadi)

2. Juniors 學弟妹們










* Bersama adik-adik kelas dari angkatan kedua sampai keempat.
Foto 1 : makan siang bersama adik-adik kelas ditemani dengan KFC fried chicken dan beberapa jenis sayur dan lauk yang diberikan oleh 廖老師 /liao lao shi/, Director of Center of Chinese Language. (sumber : Brenda)
Foto 2 : di Kaohsiung International Airport 小港國際機場, sesaat sebelum meninggalkan Taiwan untuk menuju Singapore. (sumber : koleksi pribadi)

3. Classmates 同班同學













* Bersama teman-teman seperjuangan di UF4A saat farewell party yang diadakan di Howard Hotel, Kaohsiung. Tadinya teman-teman sekelas akan mengadakan acara perpisahan besar-besaran yang akan dihadiri dosen-dosen. Tapi karena kurangnya koordinasi, acara tersebut terpaksa dibatalkan. Gantinya, beberapa teman memutuskan untuk mengadakan sendiri acara perpisahan dalam skala kecil yang terdiri dari makan malam dan acara tukar kado. Sayangnya saya harus kembali ke asrama sebelum pukul 11 malam sehingga tidak bisa mengikuti acara ini sampai selesai.

4. Close friends 好朋友們












* Atas inisiatif Donivan Hsiao 蕭煥諺, beberapa teman juga mengadakan acara perpisahan untuk saya di 50 Plaza (50樓世貿大樓). Pemandangan dari gedung ini pada malam hari sangatlah indah, kita bisa melihat dengan jelas tata kota Kaohsiung yang didesain oleh Jepang pada masa pendudukannya di Taiwan. Restoran tempat kami menikmati makan malam terletak di lantai ke-50 sehingga dapat memberikan pemandangan terbaik kota Kaohsiung pada malam hari.
- Foto 1 : bersama Mina Lai dan Amandine Liu, dua kolega selama bekerja di Department of French's Office. (sumber : koleksi pribadi)
- Foto 2 : inilah dia sang event organizer pada acara ini, Donivan Hsiao. Special thanks to him for organizing this unforgettable moment... (sumber : koleksi pribadi)










* Di Taiwan, orang biasanya mengadakan pesta perpisahan di restoran. Itulah sebabnya semua farewell parties bersama teman-teman dekat saya diadakan sambil makannn...
- Foto 1 : di salah satu restoran yang menyajikan Vietnamese cuisine pada acara perpisahan dengan Oceane Liu, senior di Department of French yang pada waktu itu bekerja di Alliance Francaise Kaohsiung (berita terakhir sekarang dia bekerja di Department of French di Wenzao). (sumber : koleksi pribadi)
- Foto 2 : bersama keluarga Andy Xu 許力中, salah satu anak dengan kebutuhan khusus di Wenzao. (sumber : koleksi pribadi)

5. Teachers and colleagues 老師及同事們



















- Foto 1 : bersama teman-teman kerja di LDCC (Languages Diagnostic and Counseling Center), tempat saya mengajar French conversation selama tahun terakhir di Wenzao. (sumber : koleksi pribadi)
- Foto 2 : di kantor fakultas bahasa Perancis bersama Patrick LIU (dosen bahasa Perancis) dan Christine YONG, Dean of French Department. (sumber : koleksi pribadi)
- Foto 3 : di depan Wenzao Dormitory bersama Liao Nan-yen, Director of Center of Chinese Language. Beliau adalah orang yang cukup berjasa selama studi saya di Taiwan, terutama saat beliau dengan sabar memberikan pelajaran tambahan untuk pelajaran Chinese Modern Prose 現代散文. (sumber : koleksi pribadi)
- Foto 4 : makan malam di restoran tradisional Taiwan di daerah Dashu, Kaohsiung County bersama Prof. Lai 賴昭志 老師 yang adalah host family saya selama 2 tahun terakhir di Wenzao. (sumber : koleksi pribadi)

Leia Mais…

5/15/11

The LIARS - the best band ever

Saat dengerin lagu di komputer, tiba-tiba berputarlah lagu 稻香 /dao xiang/ yang dimainkan oleh The LIARS waktu ikut kompetisi di Sun Yat Sen University, Kaohsiung. Saat itu juga terbayang banyak sekali memori indah yang pernah dilewati oleh The LIARS selama di Kaohsiung, Taiwan. Miss those moments damn much...

Sebenarnya nama LIARS adalah initial dari keempat personel band The LIARS.
L = Laureey (guitar + backing vocal)
I = Irwandi (guitar)
AR = Angela Retie (lead vocal)
S = Sabina alias Pipit (drum / jimbe)



I. Penampilan perdana (acara perpisahan Department T&I)

Kisah band ini bermulai pada tanggal 21 Mei 2009, tepatnya pada acara perpisahan (送舊大會) Translation and Interpreting Department di Gong Jian Hall, Wenzao.
Waktu itu, Sabina adalah salah satu panitia untuk acara tersebut. Karena saat itu belum ada alat musik perkusi (drum/jimbe), maka Sabina juga bermain gitar.
Penampilan perdana The LIARS bisa dibilang cukup sukses dan memuaskan.

II. Penampilan kedua (Wenzao Week - Foreigners Talent Competition)

Penampilan kedua The LIARS adalah pada tanggal 27 Oktober 2009, tepatnya pada acara Foreigners Talent Competition yang bertempat lagi-lagi di Gong Jian Hall, Wenzao. Saat itu, The LIARS menyanyikan lagu andalannya, yaitu 稻香 /dao xiang/ dari Jay Chou yang diremix dengan lagu 聽媽媽的話 /ting ma ma de hua/ dari penyanyi yang sama namun sedikit dimodifikasi liriknya menjadi 聽老師的話 /ting lao shi de hua/.
Lagu ini mendapat sambutan yang sangat positif dari para juri maupun penonton yang hadir. Dan pada kompetisi ini, The LIARS meraih JUARA PERTAMA. Kemenangan ini jugalah yang membuat The LIARS semakin pede untuk mengikuti kompetisi-kompetisi berikutnya.

Ini adalah video latihan The LIARS sehari sebelum menghadapi Foreigners Talent Competition.


III. Pena
mpilan ketiga (Sun Yat Sen University, Foreigners Singing Competition)

Setelah penampilan kedua yang sangat memuaskan (mendapat juara pertama), The LIARS menjadi semakin percaya diri dan mencoba untuk mengikuti kompetisi di luar kampus Wenzao supaya tidak dianggap sebagai band yang "jago kandang". Salah satu guru dari Center of Chinese Language di Wenzao memberitahu bahwa di Sun Yat Sen University, Kaohsiung akan ada singing competition for foreigners. Kemudian, The LIARS memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut dengan tetap mengusung lagu andalannya 稻香 /dao xiang/ + 聽老師的話 /ting lao shi de hua/. Hasilnya, The LIARS kembali mendapat JUARA PERTAMA ditambah dengan penghargaan The Best Group.

Video penampilan The LIARS di Sun Yat Sen University


Note :
Waktu melihat video ini di Youtube, saya menemukan satu komentar yang sangat menarik.
"哈~原本還覺得女主唱,太多話了~
但當男合音的出現,不論是OS,還是合音,一整個就是大加分呀!
哈~如果我是唱片公司的要找新人,一定要在這場比賽中簽一個人,
應該會會找那個男合音吧!^^
雖然他當合音,但很明顯實力遠勝其他人,又能吉他自彈自唱,
真的很優!加油唷!柳樂仁!(聽影片中女主唱介紹的,用字可能有­誤,請指正)^^ "

terjemahan dalam bahasa Indonesia :

" Hahaha.. Awalnya saya merasa lead vocal-nya terlalu banyak bicara, tapi saat backing vocal muncul, baik itu saat menyanyi sendiri ataupun suara dua, langsung menambah poin pada penampilan ini. Hahaha.. Kalau saya adalah orang dari perusahaan rekaman yang sedang mencari penyanyi baru dan harus memilih salah satu orang dari kompetisi ini, saya sepertinya akan memilih si backing vocal laki-laki itu!
Walaupun dia hanya menjadi backing vocal, tapi jelas sekali bahwa kemampuannya lebih dari yang lain, apalagi bisa bernyanyi sambil bermain gitar, benar-benar hebat. Semangat ya Liu Le Ren! "

IV. Penampilan keempat (Freakin' Rock Competition - Preliminary Round)

Atas informasi dari Sabina (lagi-lagi Sabina), The LIARS memutuskan untuk mengikuti kompetisi band rock di Wenzao. Ini benar-benar sesuatu yang baru buat The LIARS karena ini pertama kalinya kami bermain dengan tidak secara akustik. Awalnya, kami sedikit kebingungan memilih drummer, tapi untungnya The LIARS mempunyai personel serba bisa : Sabina. Lagu yang kami pilih untuk kompetisi ini adalah I won't go home without you (Maroon 5) dan Welcome to my world (Simple Plan). Kompetisi kali ini adalah babak penyisihan di Wenzao dan yang menang akan mewakili Wenzao Ursuline College of Languages untuk bersaing dengan 6 wakil dari kampus lain.
Sempat tidak pede setelah melihat penampilan dari grup lain yang dihuni oleh personel-personel dengan skill di atas rata-rata, di luar dugaan The LIARS berhasil mendapat JUARA PERTAMA dan berhak untuk mewakili Wenzao.

V. Penampilan kelima dan terakhir (Freakin' Rock 七爺怪彈 - Final Round)

Setelah kemenangan pada babak penyisihan, The LIARS pun menyiapkan diri untuk menghadapi kompetisi yang membawa nama Wenzao ini. Persiapan kali ini jauh lebih matang daripada sebelumnya karena beban untuk menang juga semakin berat.
Persiapan dimulai dari pemilihan lagu. Pada babak penyisihan, lagu I won't go home without you (Maroon 5) tidak kami bawakan dengan baik. Oleh sebab itu, kami pun memutuskan untuk menggantinya menjadi Umbrella yang dulu sempat dipopulerkan oleh Rihanna.

Tampil dengan dukungan penuh dari teman-teman, kami berusaha melakukan yang terbaik pada lomba kali ini karena kami pun tahu lomba ini mungkin jadi yang terakhir. Grup-grup dari sekolah lain tampil dengan sangat baik, dengan skill yang baik dan persiapan yang matang. The LIARS akhirnya berhasil mengakhiri lomba ini dengan mendapat JUARA TIGA. Sebuah hasil yang cukup memuaskan dan membuat kami bangga.

I really miss those moments so much. Togetherness is the best lesson I learned from this band. We will never be able to come back to the past but we can keep the memories we had from the past in our hearts and our minds.

Written specially for the other three LIARS.


Leia Mais…

2010 Kaohsiung International Puppet Theater Festival - 高雄縣國際偶戲藝術節


As my French teacher, Elodie Hsu, proposed to me to work as an interpreter for 2010 International Kaohsiung County Puppet Theater Festival, I had no idea what this festival was about. However, the slogan of the festival: “ALL COMING” deeply interested me, so I decided to accept this offer. This festival is held annually in order to promote the heritages and the development of the three main types of puppet arts in Taiwan: shadow puppetry, hand or glove puppetry (布袋戲), and marionette puppetry. This year, there were at least 21 puppet theater groups from 9 different countries, such as Australia, Korea, Italy, French, Brazil, Bulgaria, etc.


This activity was held in Wei Wu Ying Art Center from 14-21 February 2010. During this period of time, my main responsibility was to accompany a French group of marionette puppetry named Teatro Golondrino and to give them any assistance needed. This puppet troupe was composed by two performers; a 32 years-old French young man, Christophe Croes (middle), founder and leader of Teatro Golondrino and his assistant, Jessie (right), who was responsible for lighting. I love working beside them so much because they were really friendly, funny and energetic.

Since the performance was mainly dedicated to children, many children and their parents came to the stage after the performance and asked Christophe to take picture with them. In spite of fatigue, he always gave his best smile to the audience and never refused their request to take photos with Milo, one of his marionettes.


During this festival, in total, there were 6 performances from Teatro Golondrino; 4 indoor and 2 outdoor. Overall, all of performances were going smoothly and successfully without any serious problem. Moreover, Christophe and Jessie seemed enjoying their stay in Taiwan and were satisfied with my service throughout the festival. For me, I really appreciate this chance because this annual festival allowed me to put into practice my language ability, French and Chinese and provided me such a precious experience in translating and interpreting domain as well.

Note : This interpreting job was very well paid. I got about NTD 3,000/day or about IDR 900,000/day. Not bad for a beginner interpreter like me.

Leia Mais…

5/27/10

族群認同感之矛盾


疆域橫跨亞洲及大洋洲,位於東南亞地區的印尼是全世界最大的群島國家,並且擁有非常多元化的社會;由爪哇人、巽他人、華人、馬達族以及其他300多種族所組成的。

身為印尼華人,其實在我心裡面藏著許多無法用言語來形容的矛盾。雖然我在印尼土生土長,但是從小時候爺爺、奶奶、父母親都是以中國人的價值觀來教育我。以前,每逢春節前一個禮拜我們家都會做大掃除,而在春節前一天晚上我們一家人也會聚在一起吃年夜飯、吃年糕。反正幾乎所有中國人會做的事,我們通通都會做。


印尼是除中國及台灣以外最多華人居住的國家,約有一千多萬華人,僅占印尼總人口的45%,但經濟實力卻占國民經濟的70%。儘管如此,幾十年來,在印尼生活的華人卻一直被歧視。記得小時候,同年齡的小朋友都不願意跟我一塊兒玩。不僅如此,我也經常被他們欺負,甚至也會搶奪我的玩具,而我唯一可以做的只有哭、哭、又哭。說實話,我曾經很怨恨他們的行為和態度。我心裡想,我又沒有對他們做過任何壞事,那他們為什麼要一直欺負我呢?從小到大,我不知道有多少次因為我是華裔而受到不公平的對待。我舉個例子,當我們走在路上的時候,印尼人都會稱我們華人為「Cina」;也就是中國()的意思。我本身非常討厭這個稱呼。我明明是在那塊土地長大,他們為什麼要如此歧視我呢?

我高中畢業之後,我獲得了十分難得的機會來到台灣。在這裡,雖然我長得跟台灣人沒什麼兩樣,不過人們卻把我當作印尼人。這樣的情況不知不覺產生了心理一種強烈的矛盾。我一直問我自己,我到底是什麼人呢?我最好抱持什麼樣的心態面對這個認同感的問題呢?在印尼的時候,人們都把我當成中國人來看待,而在台灣人們卻把我當作印尼人。總而言之,雖然在台灣我比較有安全感,但是我依舊覺得我不是屬於這個國家。而我只是單單希望有一天印尼人可以完完全全地接受我們,而不要再以面對仇人的態度來對待我們。

written according to my personal experience.
However, I'd like to apologize to those who can't read Chinese characters. This article was originally presented in front of my classmates in 2008.
NO OFFENSE TO ANY PARTICULAR RACE OR ETHNIC GROUP.

Leia Mais…

5/24/10

Pineapple and Lychee Culture Festival in Dashu - 鳳荔文化觀光季

Saturday, 22 May 2010
With other international exchange students from Japan, Vietnam, Poland, Korea, USA and of course Indonesia, I visited Dashu.
It's a village located in Kaohsiung County, approximately 10 minutes from Foguangshan (Buddha Light Monastery). This agricultural village is famous for its pineapple and lychee production (I knew that just after this visit, what a shame).
In Dashu, literally means "big tree", there is also a rich private university called I-shou 義守大學, which has its own hospital, shopping mall, cinema and amusement park.
Leader of this rural trip was Mr. Bosco Lee, former president of Wenzao Ursuline College of Languages. (a middle age man with cap on the right side)

In this festival, every pineapple farmers should participate in a competition. They hand over their best pineapple, as seen on picture. Then, a group of juries will pick out the best pineapple as the winner. Honestly, I don't really understand the scoring criteria but I'm sure that the juries should be experts in this field. So what prize will the winner of this competition achieve? The answer is quite simple: price of their pineapples will increase and more customers will buy their production.







I'm quite certain that all of you know the fruit on the left side. Yes, it's lychee.. Lychee is a tropical and subtropical fruit that can be primarily found in Asia, Southern Africa and Mexico. It's a fragranced fruit with a sweet taste.
There are many cultivars of lychee and one that is extensively grown in Dashu village is named Jade purse (玉荷包 yuhebao). It is named because of its large fruits and the thick flesh within. The seed is small in this cultivar.

Leia Mais…

5/22/10

Soutenance de mémoire - Thesis Defense

On Thursday, 13 May 2010, in Gong Jian Hall, an academic defense of Department of French took place. I can say that it's the last formal presentation in my university life.
In this thesis defense, we have to make a 10-12 minutes presentation of our thesis in French. After that a group of juries, composed of 5 professors (Jean-Pierre FU, Christine YONG, Claudine CHENG, Claire TSAI and Patrick LIU) is going give some comments, suggestions and critics. They have also rights to ask some questions about what we have written in the thesis.
In my university (Wenzao Ursuline College of Languages), the thesis defense differs from other universities because after the presentation, the juries will choose the best thesis and give them a prize (starting from this year, there will be no more prizes), it's really disappointing.
In the picture, from left to right: Me, Christine YONG (chairperson of Department of French), Amandine LIU and Gabriella Marlene.

Leia Mais…

2/1/10

Mathieu and his Fantastic Four (dedicated for Mathieu Willame)

There's a saying in Chinese 相見恨晚 /xiang jian hen wan/, which literally means "to regret having not met earlier".

As we're about to say goodbye to a close friend, for most of us, that sentence describes perfectly our feeling.

Until today, I've been on the island of Formosa for 3 and half years. It's definitely not a short time comparing with other foreign students who came to Taiwan only for the purpose of learning Mandarin Chinese. That's why I've seen many friends off at the airport. The feeling of sadness always overwhelmed at that time because that might be the last time I saw that person in my life.

However, the life must go on. As time goes by, I've gradually got used to that feeling and been able to accept the facts that nothing lasts forever in this world. Anyway, I've learnt a precious lesson through this experience: cherish every moment we spend with our beloved persons because you'll never know when you're going to be separated by time or place.

Goodbye Mathieu, see you later (in August), on the condition that I still stay in Taiwan at that time.

Leia Mais…

3/7/09

Just For My Mom (Waroeng Indo-Wenzao Festival)

Wow.. Ricko is a fabulous singer, isn't he? Hear the crowd when he was singing, don't you feel like you're in a concert? Hahaha..

Leia Mais…

A song dedicated to me from Sabrina and Sabina



Nice song from Sabrina and Sabina. I was really touched when they were playing this song on my b'day. Two thumbs up!!!

Leia Mais…

9/22/08

Trip to Sun Moon Lake (日月潭之旅)

These are some photos I took during the trip to Sun Moon Lake last weekend (20-21 September 2008). It was very interesting since I went there with other international/exchange students of Wenzao Ursuline College of Languages. We had fun together and this trip really made us know each other better.














Just before we start our trip... In the background, Ofelia is checking if all participants have already arrived.















Me, Irwandi and Phan (a Belgian who came to Taiwan as exchange student) with the beauty of Sun Moon Lake behind.







































Me and Sun Moon Lake (it's pity that the weather was not good enough, too cloudy)




















Guess where I am! In fact, it was the biggest Buddhist temple in Taichung. The architecture is just amazing. I believe that we don't have a temple like this in Indonesia.

Leia Mais…

5/10/08

Yakiniku Resto (燒肉屋)

Today, I went to a Yakiniku's restaurant with my "girl" friends (Lydia, Ting Ting, and Mandy). This restaurant is located near Ding Shan Night Market (鼎山夜市). It's true that the food is really yummy but the price is also quite expensive (NTD 400/person). Anyway, I think it's worthy since I'm really satisfied with the quality of the meat. In addition, it's been a decade that I didn't have 大餐 (delicious meal) 'coz I always eat on the student canteen every day.

Leia Mais…

3/9/08

Saman Dance - 5th Wenzao Festival


Saman Dance at Wenzao Festival. For beginners, this performance could be categorized as a wonderful one. I was really proud of this since we had practiced very hard before the day. Hopefully we will have another opportunity to perform some Indonesian traditional dances in the future. Special thank's for Pipit who has put this video on Youtube so that I could download it easily. Just enjoy our performance!!! GBU always...

Leia Mais…

Trip to Mei Nong














It's my photo with Marlene, Betty, and Ms. Elaine when we were in Hakkanese Cultural Village Mei Nong, in Kaohsiung County. I think this is a very magnificent photo, 'coz we're surrounded by plenty of flowers. That's magnificent!!! It's for the first time in my life I was photographed standing in the middle of an amazing flower field...

Leia Mais…