8/7/17

Pendakian Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat

Berawal dari iseng-iseng melihat Instagram tentang naik gunung, dalam hati berpikir “keren juga nih..” jadi gue jadi tertarik untuk mencoba juga. Singkat kata gue browsing di internet dan Instagram, akhirnya ketemu 1 account di IG yang memang suka ngadain open trip. Akhirnya gue daftar dan join trip ke Gunung Guntur. Sumpahh, gue gak ada bayangan sama sekali di mana gunung itu.
Sekilas info tentang gunung ini : tinggi 2,249 meter dpl, erupsi terakhir tahun 1847. Jadi ini adalah gunung berapi masih aktif yang terletak sekitar 10 km dari kota Garut.

Tiba di basecamp (rumah warga yang dijadikan markas sebelum pendakian), gue sempat tidur sebentar, bersih-bersih dan sarapan. Setelah siap perlengkapan tempur, langsung berangkat menuju tempat camping. Setelah berjalan kurang lebih 7-8 jam, akhirnya tiba juga di lokasi bermalam. Untungnya lokasi camping dekat dengan sumber air bersih, lumayan untuk masak dan keperluan lainnya.

Salah satu hal yang gak bisa gue lupa dengan gunung ini adalah gunung ini masih AKTIF hanya sedang tertidur. Jadi di dalam tenda itu PANAS banget..
Besok pagi-pagi sekali, langsung summit attack. Medan ke puncak bisa dibilang lumayan berat, terutama kurang lebih 100 meter sebelum puncak di mana itu adalah medan berpasir. Gambarannya adalah kita jalan ke atas 2 langkah, maka akan turun 1 langkah ke bawah. Begitu terus sampai ke puncak.
Foto narsis di atas puncak Guntur (gunung Cikuray di belakang)
Pengalaman pertama naik gunung ini cukup menarik dan membuat ketagihan. Bertemu teman-teman baru, menaklukan rasa ngantuk untuk summit attack, kerja sama mendirikan tenda. Satu pelajaran yang gue ambil dari pengalaman naik gunung Guntur ini mau gue coba share sekarang.


Waktu pertama mulai meninggalkan basecamp dan berjalan menuju gunung Guntur ini, perlahan dari kejauhan mulai terlihat bentuk gunung ini. Walaupun bisa dibilang gunung ini tidak terlalu tinggi (2,249 mdpl) tapi waktu pertama kali gue lihat ketinggian gunung ini, dalam hati kecil gue ngomong : apa bisa yah gue sampai ke puncaknya? Gue harus jalan berapa lama yah baru bisa sampai? Kira-kira gue kuat gak yah sampai ke atas?
Gunung Guntur dari kejauhan..
Pertanyaan-pertanyaan kaya begitu yang terlintas dalam pikiran gue ditambah dengan panasnya udara saat itu bener-bener bikin gue down dan berpikir untuk berhenti aja. Tapi gue memutuskan untuk tetap bertahan dan berjalan selangkah demi selangkah menuju ke puncak gunung Guntur tersebut. Dan akhirnya, gue bisa sampai ke puncaknya.. 

Saat gue jalan balik ke basecamp dari lokasi camping, gw melewati jalan yang sama dan melihat lagi pemandangan yang sama, yaitu bentuk gunung itu dari kejauhan. Gue langsung merasa amazed gue bisa sampai ke puncak gunung yang sehari sebelumnya gue anggap mustahil untuk gue lakukan.

Gue rasa dalam hidup juga sama, ada beberapa hal / mimpi / keinginan yang kita anggap mustahil untuk dicapai, mungkin karena hal itu terlalu besar, terlalu tinggi, terlalu jauh dari jangkauan kita, sehingga kita sudah down bahkan sebelum kita punya keberanian untuk mencobanya. Dari pengalaman naik gunung Guntur kali ini, gue sadar satu hal : kita tidak bisa langsung mencapai keinginan / mimpi kita dalam sekejap mata tapi yang harus kita lakukan adalah terus berjalan selangkah demi selangkah menuju tujuan (mimpi) kita itu. Tidak peduli seberapa pelan kita berjalan, asalkan kita tetap melangkah di arah yang benar maka pasti kita bisa mencapainya. Tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk digapai asalkan kita mau memulai dan konsisten dalam melangkah untuk mencapai mimpi itu. 

0 comments: